Minggu, 24 Juni 2012

Koes Plus ramaikan festival "Gresik Djaman Doeloe"??

Gresik - Grup musik legendaris Koes Ploes akan menyemarakkan festival "Gresik Djaman Doeloe" yang digelar pemkab setempat pada 14-17 Juni.

 Kepala Bagian Humas Pemkab Gresik, Andhy Hendro Wijaya, Jumat, mengatakan, festival yang pertama kali digelar di Gresik itu bertujuan menarik wisatawan serta memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2012.

 "Ini merupakan festival budaya yang pertama kali digelar di Kabupaten Gresik, dan mencontoh festival budaya yang sudah ada di berbagai daerah, seperti di Malang dengan festival "Malang Tempo Doeloe" dan Surabaya dengan "Surabaya Urban Culture".
Andhy mengatakan, festival digelar di sepanjang Jalan Raden Santri hingga Jalan Arem-arem atau di sekitar wilayah Alon-alon Kabupaten Gresik dan Gedung DPRD Gresik.

 "Puncak acara digelar hari Minggu (17/6) dan diramaikan bintang tamu grup musik legendaris Koes Ploes yang tampil di panggung utama," katanya.

 Selain itu, juga akan digelar parade jilbab dan tampilan kesenian asli dari pesisir utara wilayah Gresik yang sempat punah, yakni pencak macan.

 Andhy mengaku, dalam festival itu juga akan ada pemecahan museum rekor Indonesia (MURI) yakni kegiatan bakar 10 ribu bandeng yang bersama-sama antara pejabat dengan masyarakat Gresik.

 "Untuk kegiatan bakar 10 bakar bandeng akan dilakukan pada hari Sabtu (16/6), dan langsung didaftarkan untuk bisa masuk dalam MURI," katanya. Andhy berharap, dengan adanya festival ini bisa memberikan kontribusi pengetahuan kepada masyarakat saat ini mengenai seni dan budaya asli dari Kabupaten Gresik.(*) ANTARA JATIM

 BERITA SALAH, SALAH BERITA

 Berita yang ditulis oleh Antara dan dikutip oleh berbagai media seperti Kompas dll. Ini sebenarnya miskomunikasi antara pelaksana kegiatan, yakni Dinas kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga dengan Humas Pemkab Gresik.

 Sepengetahuan saya sebagai pengurus Mataseger ( Masyarakat Pecinta Sejarah dan Budaya Gresik) yang melontarkan ide kegiatan Festival Gresik DJALOE (Djaman Doeloe) kemudian direalisasi oleh DISBUDPARPORA Gresik (tetapi amburadul dan tidak terterjemahkan dengan benar seperti konsep awal dari Mataseger) adalah sebagai berikut:

 Pada awalnya Mataseger melontarkan ide dalam sub kegiatan yang bertajuk FESTIVAL GRESIK DJAMAN DOELOE (DJALOE) ada panggung-panggung kecil music yang diantaranya selain ada panggung musik penggemar lagu-lagu lama yang rencananya diisi oleh Grup GELAMA, juga ada panggung keroncong anak muda serta “Bejo’s Group yang memang spesial menyanyikan lagu-lagu Koes Plus”.

 Nah barangkali ini yang oleh Humas Pemkab Gresik ditangkap bahwa yang main musik adalah Grup Koes Plus aseli. Akan halnya nasib Bejo’s Grup yang spesial menyanyikan lagu-lagu Koes Pluspun ternyata tidak jadi tampil, termasuk GELAMA (Gemar Lagu-lagu Lama) dengan alas an Disbudparpora gak ada dana.

Lha iyo rek…lha wong Grup loka ae gak ison tampil gara-gara jare gak onok duwike, opo maneh nanggap Koes Plus…. Ngene iki nek wong pemkab gak kompak, krungu slentingan ae wis dadi berita tapi salah, soale yo salah berita…..Wis ojok dibaleni maneh yo cak…isiiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagaimana komentar/tanggapan anda?