Minggu, 01 Juli 2012

Revitalisasi Sunan Giri Diduga Merusak Situs

SURYA Online, GRESIK - Ketua Masyarakat Pecinta Sejarah dan Budaya Kris Adji AW menilai revitalisasi Komplek Makam Sunan Giri telah merusak situs sejarah. Lantaran, anak tangga menuju Makan Sunan Giri diuruk oleh kontraktor, bahkan ada anak tangga yang rusak.

"Semua bangunan yang ada disekitar Makam Sunan Giri adalah situs bersejarah, setiap bangunan ada makna filosofisnya," kata Kris saat ditemui wartawan Surya Online, di rumahnya, di Gresik, Rabu (27/6/2012).


Kris juga menunjukkan buku referensi Makam Sunan Giri yang ditulis oleh sejarawan Aminuddin Kasdi pada tahun 2005 dalam bukunya Kepurbakalaan Sunan Giri.

"Komplek Makam Sunan Giri merupakan suatu pemakaman yang luas hampir memenuhi daerah perbukitan. Batas pada bagian selatan sampai di belakang pasar Desa Giri. Batas bagian timur mulai dari pintu masuk yang ada di muka pasar (sekarang jadi tempat parkir) terus ke utara, kemudian membujur ke barat sampai pada komplek makam Sunan Prapen. Situs tersebut memanjang dari timur ke barat kurang lebih 600 meter," jelas Kris Adji dari kutipan buku tersebut.

Oleh karena itu, keterlibatan masyarakat sekitar yang berjualan disepanjang tangga menuju Masjid Sunan Giri dan Makam Sunan Giri harus ikut menjaga situs-situs sekitar Makam Sunan Giri agar tidak rusak situs-situs bangunan bersejarah tersebut. 

"Kita saling menjaga dan merawat serta melindungi tempat sejarah yang ada di Gresik," imbuhnya.


Berita di atas muncul menanggapi berita sebelumnya;



Tim Trowulan rekomendasi revitalisasi Makam Sunan Giri

Gresik (ANTARA News) - Tim Purbakala Trowulan, Jawa Timur, memberikan rekomendasi terkait rencana Pemkab Gresik yang melakukan revitalisasi Makam Sunan Giri di Kabupaten Gresik.

Wakil Bupati Gresik, Mohammad Qosim, Senin mengatakan, rekomendasi diberikan setelah pemkab melakukan pembicaraan dengan tim trowulan bersama satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait dan kepala desa di wilayah makam, Jumat (15/6).

"Kami minta masyarakat tidak berprasangka buruk terlebih dahulu terkait rencana revitalisasi atau pemugaran makam, sebab kami sudah berbicara dengan Tim Purbakala Trowulan," katanya.

Dikatakan Qosim, pemugaran atau revitalisasi akan tetap dilakukan namun dengan mempertahankan keaslian makam dan tangga masuk menuju lokasi makam, sehingga tidak sepenuhnya mengubah keberadaan situs purbakala Makam Sunan Giri. 

"Memang ada perubahan sedikit nantinya, yakni hanya lokasi parkir dan keberadaan pedagang kaki lima, agar tidak terlihat semrawut," katanya.

Qosim menjelaskan, dalam pemugaran Makam Sunan Giri akan tetap mempertahankan zona 1 dan 2 wilayah terdekat dengan makam, selain itu tangga wilayah selatan menuju makam dan masjid tidak akan dibongkar.

"Kami minta kepada warga sekitar makam jangan sampai terpengaruh dengan pemberitaan di media massa, sebab pemkab juga merasa memiliki keberadaan situs itu sebagai salah satu peninggalan bersejarah," katanya.

Sebelumnya, sejumlah warga dan pemerhati sejarah di Kabupaten Gresik menolak pemugaran kembali Makam Sunan Giri.

Salah satu tokoh masyarakat yang juga merupakan Ketua Baitul Muslimin Gresik, H Askabul Kahfi beralasan, pemugaran itu bisa melanggar undang-undang karena Makam Sunan Giri merupakan situs cagar budaya yang harus dilindungi. 

"Situs Makam Kanjeng Sunan Giri merupakan cagar budaya yang harus dilestarikan, dan bukan malah dirusak keasliannya, sebab dilindungi Undang-undang nomor 11 tahun 2011 tentang Cagar Budaya," katanya.

Kahfi mengatakan, dalam proses pemugaran, pihaknya pernah menerima laporan dari warga jika sempat menemukan tulang belulang manusia yang dibuang di tempat sampah sekitar proyek pemugaran.

Dikatakannya, pihaknya khawatir tulang belulang yang ditemukan dan dibuang ke sampah sekitar proyek itu adalah salah satu pengikut Sunan Giri, sehingga patut disayangkan.
(KR-SAS/A023) 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagaimana komentar/tanggapan anda?