Rabu, 27 November 2013

MENIMBANG KEBERADAAN MONUMEN PERJUANGAN GUNUNG LENGIS

Akhir akhir ini Monumen Gunung Lengis menjadi perbincangan hangat baik di media cetak maupun online. Hal ini tidak lepas dari persoalan munculnya gagasan didirikannya Stadion Gresik oleh Pemkab Gresik sehingga terpaksa bangunan Monumen posisinya digeser lebih ke depan dari posisi semula. Sekalipun dibongkarnya munumen untuk dipindahposisikan dengan janji Pemkab untuk dibuat lebih baik lagi tanpa mengurangi bentuk asal, bahkan dikembangkan untuk ditambahkan lima patung pahlawan Gresik sehingga tampak lebih megah. Tetapi karena kurangnya sosialisasi sehingga terjadi salah tafsir didalam masyarakat.

Sejak tahun 2011, MATASEGER sudah mengingatkan kepada Pemerintah Kabupaten Gresik untuk merawat dan memperhatikan kondisi Monumen Gunung Lengis (MGL) yang pada saat itu keadaannya sangat tidak terawat. Di samping banyak ditumbuhi rumput rumput liar kontruksi patungpun sudah rapuh karena pecahan pecahan semen cor pada patung menembus kerangka besi beton pada patung, bahkan plakat yang menyatakan fungsi didirikannya patung itu di bagaian depan telah hilang tidak diketahui rimbanya.

 Namun demikian masalah itu terkesan dibiarkan sampai terdengar isu akan didirikannya Stadion Gresik di lokasi yang berdekatan dengan Monumen tersebut. Justru ketika Mataseger mengangkat masalah itu ke media cetak (harian Surya 2011), para pemuda dari berbagai komunitas di Gresik tergerak membuat acara bersih-bersih MGL dengan menamai acara mereka “Gerakan Melawan Lupa Sejarah” yang diadakan pada tanggal 8 Desember 2012. Dari banyaknya masyarakat Gresik yang tidak pernah tahu kalau punya monument itu (karena letaknya tersembunyi), kini makin banyak yang tahu.

Pada saat itulah MATASEGER makin memperhatikan bentuk monumen secara visual serta kesejarahan didirikannya Monumen tersebut pada tanggal 1 oktober 1975 yang menurut buku Baktiku Padamu yang dikarang oleh Abdul Wachid adalah untuk memperingati dan mengenang jasa-jasa para Pahlawan pada peristiwa Agresi Belanda yang terjadi di Gresik pada tanggal 8 Desember 1945.

 FAKTA KESEJARAHAN DAN VISUALISASI MONUMEN
Berdasarkan pengamatan MATASEGER terhadap latar belakang didirikannya Monumen Gunung Lengis terdapat beberapa catatan yang perlu di kritisi, Antara lain :

1. Bahwa lokasi yang paling tepat berdasarkan sejarah menurut buku Baktiku Padamu yang dikarang oleh Abdul Wachid, digambarkan dalam ilustrasi Peta pergerakan pejuang Gresik sampai pada konfrontasi dengan Belanda/Sekutu terpusat pada lokasi perempatan depan pabrik cat NIPPON PAINT sampai jembatan Kalitangi dan jembatan Kereta api Roomo Kalisari. Sehingga posisi Monumen tersebut menurut sejarah pada buku Baktiku Padamu yang tepat adalah berada di wilayah tersebut seperti yang tercantum di halaman 57,71 dan 75 yang dengan jelas tergambar bahwa kejadian pertempuran sengit tersebut berada disekitar perempatan Segoromadu (NIPPON PAINT)

 2. Bentuk utama Monumen tesebut menggambarkan seorang pejuang sedang menancapkan sang saka Merah Putih, ternyata model patung seperti itu tidak satu satunya yang ada di Gresik, kami telah menemukan patung tersebut misalnya mirip dengan MONPERA ( Munumen Perjuangan Rakyat Balikpapan) juga ternyata mirip dengan Cover sebuah buku komik perjuangan yang tokoh utamanya mantan Presiden Soeharto (Serangan umum 1 Maret ) di Yogyakarta yang berjudul Merebut Kota Perjuangan. Jadi bentuk utama Monumen Gunung Lengis tidak terlalu spesial atau khas sesuai dengan fakta sejarah perjuangan yang dilakukan Pejuang Gresik pada waktu itu.

 3. Bahwa menurut buku Baktiku Padamu yang dikarang oleh Abdul Wachid dikatakan bahwa pejuang Gresik berhasil menembak salah satu dari tiga pesawat musuh jenis Mosquito dan mengenai salah satu sayapnya dan jatuh diwilayah gunung Petukangan. Fakta dalam gambar/ relief tidak nampak greget seperti dalam cerita tersebut karena yang tergambar justru pesawat masih melayang-layang diudara dan terkesan kedua sayapnya mengeluarkan api. Alangkah baiknya jika penggambaran tersebut dikesankan pesawat meluncur jatuh karena terkena tembakan pejuang.

 4. Berdasarkan pengamatan dalam buku Baktiku Padamu yang dikarang oleh Abdul Wachid dijelaskan bahwa ukiran relief pada sisi kedua dimaksudkan untuk menggambarkan peristiwa pertempuran sengit yang terjadi pada tanggal 18 Desember 1945, tentara Inggis menerobos Kota Gresik dengan kekuatan ketiga angkatannya ( darat,laut dan udara ) kedua belah fihak sama sama banyak jatuh korban. Kenyataan antara gambar dan cerita sama sekali tidak sesuai bahkan gambar relief tersebut ternyata sangat mirip dengan lukisan karya pelukis M Sochieb yang sebenarnya menggambarkan peristiwa kekejaman penjajah terhadap rakyat jelata pada peristiwa 10 November 1945 di Surabaya.

 5. Menurut beberapa kalangan bahwa patung utama tersebut menggambarkan sosok Kapten Dulasim. Anda bisa membandingkan dengan contoh foto berikut: bagaimana menurut anda?

 6. Secara visual bentuk relief secara keseluruhan dibuat terkesan tidak maksimal baik secara anatomi, proporsi maupun karakternya jika dikaitkan dengan maksud seperti yang ditulis pada buku Baktiku Padamu yang dikarang oleh Abdul Wachid.

 Demikain menurut hasil pengamatan kami terhadap keberadaan Monumen Gunung Lengis tanpa mengurangi rasa hormat kami pada jasa para pahlawan, yang tercinta para Veteran dan kepada kreator monumen tersebut. Tujuan kami hanya sekedar meluruskan apa yang kami anggap kurang pas pada keberadaan monumen tersebut. Untuk itu pintu maaf selalu kami harapkan. 

SUMBANG SARAN MATASEGER
 Ketika mendengar bahwa Monumen Gunung lengis (MGL) akan digeser posisinya karena bertabrakan dengan pembangunan Stadion Gresik maka MATASEGER saat itu dihadapan Bupati Gresik dan peserta pada forum rapat di gedung Pemkab Gresik sudah berusaha mencegah pemindahan tersebut dan menyarankan jika terpaksa digeser / dipindah harus dengan persetujuan LVRI Gresik.

 Jika kita mempertimbangkan berdasarkan Undang undang cagar budaya, maka bagunan yang disebut sebagai benda cagar budaya (BCB) adalah yang berusia lebih dari 50 tahun. Namun bangunan MGL belum berusia 50 tahun sehingga berdasarkan hal tersebut pemindahan MGL tidak menyalahi UU cagar budaya.

 Ternyata saran tersebut direspon dan ditindak lanjuti dan kami dengar bahwa Pengurus LVRI (Leguin Veteran Republik Indonesia) mengeluarkan surat ijin tersebut dengan syarat bangunan monumen tersebut boleh digeser posisinya dengan syarat sesuai saran pihak LVRI Gresik. Diantaranya secara lisan dikatakan oleh pihak pemohon bahwa monumen tersebut kan dibuat lebih baik antara lain:

1. Bentuk Patung utama dengan tidak mengurangi wujud aslinya akan di cetak dengan bahan perunggu dari patung lama (yang sudah ada) sehingga sesuai dengan aslinya.

2. Gambar relief juga akan dibuat dengan bahan perunggu dengan gambar yang disesuaikan seperti yang tertulis pada buku Baktiku Padamu yang dikarang oleh Abdul Wachid.

3. Pada sudut lima sisi umpak segi lima akan didirikan patung para pejuang Gresik yang terlbat dalam peristiwa agresi Belanda/Inggris/Sekutu yang kesatu dan kedua, seperti Kapten Dharmosugondo, Kapten Dulasim,Amak Kasim,Usman Sadar dan ditambah Pahlawan Nasional dari Bawean Gresik Harun Thohir. Atau sesuai kesepakatan dan persetujuan pihak LVRI.

4. Posisi monumen akan ditempatkan tepat didepan Stadion dan dibuat dengan posisi lebih tinggi dua kali dari bangunan semula, sehingga mudah terlihat dari jalan raya. Begitulah, kami sekedar sumbang saran seperti sikap kita terhadap benda benda cagar Budaya. Kami mengkritik ketika kami punya dasar yang cukup sekaligus menawarkan solusi, itupun jika sepakat dengan pemikiran kami.
 Terus bergerak, sebisanya….seadanya….
SALAM BUDAYA,
MATASEGER
Relief yang mirip Lukisan Pelukis Shochief yang menggambarkan kekejaman penjajah terhadap rakyat kecil
Patung monumen utama yang mirip cover komik "merebut kota perjuangan"

2 komentar:

  1. Lupa2 ingat. Di harian Jawa Pos, beberapa waktu lalu diberitakan patungnya udah dibongkar. Ya kalo mau buat lagi, smg tidak menghilangkan sisi sejarahnya...

    BalasHapus
  2. Apotek Munggu Farma
    Kami menyediakan obat dan suplemen terlengkap di kota Gresik. Datang dan kunjungi kami di alamat : Jl. Raya Munggugiyanti 30 A, Benjeng, Gresik
    Hp Udin : 085732773617

    BalasHapus

Bagaimana komentar/tanggapan anda?